Nah sebelum kami menjelaskan mengenai cara mempersiapkan diri, kalian perlu tahu juga apa sih interview atau wawancara itu, kita semua pasti sudah sering mendengar tentang istilah dari interview atau wawancara. Secara pengertian, interview atau wawancara bisa diartikan sebagai sebuah percakapan yang dilakukan antara dua orang atau lebih, untuk mencapai tujuan agar bisa mendapatkan informasi dari percakapan tersebut. Biasanya, percakapan yang dilakukan ini berisi pertanyaan-pertanyaan dari pihak pewawancara.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan oleh pihak pewawancara itu mencakup dari apa yang tertera dalam surat lamaran atau CV yang ditulis oleh pelamar. Sehingga, sebisa mungkin surat lamaran haruslah ditulis dengan jujur, mengingat wawancara itu merupakan bentuk pembuktian atau klarifikasi dari apa yang tertulis dalam surat lamaran kerja.
Secara umum, interview atau wawancara ini biasanya dilakukan oleh pihak perusahaan untuk mengetahui seberapa besar potensi dan juga kemampuan dari calon karyawan yang ingin bekerja, sesuai dengan bidang atau posisi pekerjaan yang diinginkan.
Cakupan dari tujuan interview atau wawancara ini tentu mencakup banyak hal, mulai dari untuk menggali keterampilan calon karyawan, untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja dari si calon karyawan, dan juga untuk menyesuaikan etika kerja dari calon karyawan dengan standarisasi yang ada di perusahaan pewawancara.
Nantinya, hasil dari wawancara atau interiew ini tentu akan menentukan bagaimana nasib dari pelamar, apakah dia bisa diterima atau tidak di perusahaan yang dilamarnya. Oleh karena itu, sebisa mungkin sebelum memulai interview, kita harus dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Berikut adalah hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum interview:
1. Mencari informasi tentang perusahaan sebanyak mungkin
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh fresh graduate saat melamar kerja adalah terlalu fokus dengan dirinya sendiri. Padahal, itu saja gak cukup!
Untuk persiapan wawancara kerja, kalian juga perlu menggali info tentang perusahaan. Tujuannya adalah supaya kalian bisa memberikan informasi terkait dengan potensi yang ada di dalam diri kalian untuk bisa mengembangkan perusahaan tersebut.
2. Pahami posisi yang kalian lamar
Untuk persiapan wawancara kerja selanjutnya, selain mencari info perusahaan, kalian juga perlu mempelajari posisi yang kalian lamar. Karena biasanya, tim HRD atau manager akan menanyakan tentang hal itu.
Anda melamar di posisi apa? Apakah tahu job desk-nya? Lalu, apakah Anda memiliki pengalaman yang berkaitan dengan posisi tersebut? Dan sebagainya.
Maka itu, pastikan kalian benar-benar paham dengan posisi tersebut. Jika tidak tahu, kalian bisa mencari info di internet atau bertanya pada orang lain. Yang jelas jangan menuliskan posisi tanpa tahu apa pun itu!
3. Membuat catatan singkat perihal pengalaman dan keterampilan kalian
Sebelum kalian menghadiri undangan wawancara, ada baiknya kalian membuat catatan singkat tentang apa yang nantinya akan kalian ceritakan. Misalnya tentang pengalaman berorganisasi dan kepanitiaan selama kuliah, pengalaman magang kerja, bakat serta keterampilan yang kalian miliki.
Dengan membuat resume ini, nantinya bisa membantu kalian berbicara lebih lancar saat diwawancarai. Kalian gak perlu buang-buang waktu untuk berpikir. Cukup berbicara sesuai konsep, secara teratur dan meyakinkan.
4. Latihan wawancara
Tips persiapan wawancara kerja selanjutnya adalah latihan. Poin ini juga enggak kalah penting, lho! Kalian bisa berpura-pura melakukan wawancara di depan cermin.
Lalu, pikirkan kira-kira apa pertanyaan interview yang akan diajukan, dan cobalah untuk mencari jawabannya yang tepat. Seenggaknya, dengan berlatih nantinya kalian bisa lebih siap secara mental. Selain itu, latihan juga membantu meminimalisir terjadinya kesalahan ketika wawancara kerja.
Sebelum hari-H wawancara kerja, pastikan Anda telah mempersiapkan dokumen-dokumen penting yang harus dibawa. Misalnya, resume atau CV, fotokopi ijazah, transkip nilai, foto, dan sebagainya.
Selain itu, jangan lupa mengemas alat tulis di dalam tas, seperti buku catatan, pulpen, pensil, penghapus dan lainnya. Karena siapa tahu Anda diminta menuliskan sesuatu saat wawancara. Jadi jangan sampai ada yang tertinggal ya!
Jika Anda ingin membangun kesan pertama yang baik, maka usahakan jangan sampai datang terlambat saat wawancara kerja. Berusahalah untuk tepat waktu. Paling tidak, 15 menit sebelum dimulai, Anda sudah sampai di perusahaan.
Dengan begitu, Anda memiliki kesempatan untuk beristirahat dulu. Minum air putih, berdoa, atau mungkin melakukan latihan tambahan.
Selain dokumen, persiapan wawancara kerja lain yang perlu Anda perhatikan adalah pakaian. Sebab bagaimanapun juga, penampilan adalah hal pertama yang dinilai. Apabila Anda tampil rapi dan sopan, maka first impression Anda juga akan baik.
Anda bisa memilih pakaian formal, seperti kemeja putih, blazer dan celana kain. Kemudian, jangan lupa menyemir sepatu agar tidak terlihat kucel. Pastikan juga nafas Anda tidak bau. Dan jika Anda perempuan, tak ada salahnya menggunakan sedikit make-up agar tampak segar.
Ketika Anda dipanggil ke dalam ruangan untuk wawancara, pastikan Anda memperhatikan bahasa tubuh Anda. Pertama, cobalah memberikan senyuman kepada pewawancara, dan tak lupa jabat tangannya.
Setelah itu, duduklah secara tegak dan jangan membungkuk. Lebih lanjut, untuk menunjukkan rasa hormat, lakukan kontak mata dengan pewawancara. Sementara itu, raut muka Anda jangan terlalu tegang. Santai saja! Intinya, usahakan Anda tampil dengan berwibawa.
Menjadi otentik berarti Anda menjadi diri sendiri. Anti mainstream! Jangan ikut-ikutan orang lain. Cobalah menunjukkan keunikan diri Anda. Apapun itu, sesuatu yang berhubungan dengan bakat yang tidak dimiliki orang lain.
Selain itu, usahkan menanggapi segala pertanyaan wawancara dengan jujur. Tak perlu minder ataupun takut.
Percuma, walaupun resume Anda keren, tapi kalau sikap Anda minder, ya pastinya si pewawancara juga bakalan ragu dengan kemampuan Anda. Karena untuk berhubungan dengan masyarakat itu kepercayaan diri sangatlah diperlukan.
Kesempatan tidak akan datang dua kali! Oleh sebab itu, ketika Anda mendapatkan peluang wawancara kerja, maka jangan disia-siakan. Berusahalah untuk menunjukkan potensi Anda semaksimal mungkin.
Tak masalah meski Anda tidak punya pengalaman kerja. Sebagai fresh graduate, Anda bisa menekankan potensi pada bidang lainnya. Misalnya kemampuan belajar, bersosialisasi, kepemimpinan, atau keterampilan lain yang Anda miliki.
Dengan demikian, nantinya perusahaan bisa mempertimbangkan, sekaligus menentukan jenis posisi apa yang cocok untuk Anda. Karena memang, terkadang penempatan kerja tidak selalu sesuai dengan posisi yang dilamar.
Tampil energik dan antusias saat wawancara kerja memang sangatlah penting. Namun begitu, apabila Anda terlalu berlebihan ‘menjual diri’, dalam artian melebih-lebihkan keahlian dan pengalaman Anda, itu justru enggak bagus. Kesannya Anda jadi terlihat palsu atau lebay. Bahkan sombong.
Lebih baik, ceritakan apa adanya. Anda tak perlu malu dengan diri sendiri. Tapi juga jangan merendah. Bersikaplah percaya diri dan tujukkan bahwa Anda pribadi yang rendah hati.
Karena saat wawancara Anda memiliki waktu yang terbatas, maka itu cobalah menjawab pertanyaan dengan singkat tapi jelas. Jangan betele-tele, sebab itu hanya akan membuat si pewawancara jadi bosan. Yang terpenting, Anda harus fokus dengan pertanyaan yang diberikan.
Agar tidak terkesan pasif, tak ada salahnya Anda mencoba memberikan pertanyaan saat wawancara. Hal ini bisa memberikan poin plus, lho! Sebab dengan Anda mengajukan pertayaan itu menunjukkan bahwa Anda memiliki ketertarikan dan antusiasme yang tinggi terhadap pekerjaan tersebut.
Adapun pertanyaan yang harus diajukan, sebaiknya yang wajar-wajar saja. Misalnya seputar job desk posisi yang Anda lamar, atau sejenisnya. Jadi, persiapkan pertanyaan tersebut sebaik mungkin ya.
Setelah proses wawancara selesai, Anda jangan langsung pergi begitu saja. Untuk memberikan kesan yang baik, pastikan Anda berjabat tangan dengan si pewawancara dan jangan lupa mengucapkan terima kasih.
Jika Anda punya kepercayaan diri lebih, Anda juga bisa mengucapkan harapan-harapan singkat sembari bersalaman. Misalnya, “Saya sangat berharap bisa bergabung di perusahaan ini”, atau kalimat lainnya.